“Hilang”, mungkin
sebuah kata bagaikan mimpi buruk yang tak ingin menjadi nyata bagi sebagian
kita, manusia. kehilangan, terkadang membuat jiwa-jiwa meronta pada takdir. Air
mata- air mata mengalir deras tanpa terbendung. Hati terkoyak oleh hawa panas
ketidakadilan. Kau, aku, ia, mereka, kita semua mungkin pernah atau kerapkali
disambangi oleh “kehilangan”. Ketika “ikhlas” menjauh dari kita saat
“kehilangan”, maka merontalah ia, menangislah ia, mengoyak hatinya sendiri yang
telah kelam oleh rasa ketidakadilan, dan hanya sanggup menghujani sang waktu
dengan murka dan wajah merah padamnya. Aku pun terseok di antara hawa pengap
dunia yang menurutku sudah semakin sempit ketika “kehilangan” itu begitu
mendera. Ku caci maki Tuhan, ku murkai masa lalu, ku ludahi segalanya yang ku
lihat, lalu aku terjerembab dalam sebuah sumur penyesalan… sumur itu begitu
dalam, begitu gelap, tak ada udara apalagi cahaya. Sesaat kurasakan sumur itu
tanpa dasar ketika aku terjatuh di dalamnya, kurasakan begitu panjang lorong
gelap itu…
Lalu sesuatu menyadarkanku…
Ia begitu sejuk.
Sangat sejuk hingga dahagaku hilang tanpa aku meneguk segelas air. Peluhku
hilang tanpa harus aku menanti hembusan angin yang membelai pori-pori. Begitu
nyaman tanpa harus aku bersandar di sebuah ranjang. Aku terbangun dengan raga
yang carut marut. Segera ku basuh wajah hina ini dengan hempasan air wudhu, ku
rekatkan dahi pada sajadah. Ku tundukkan kepala yang terkadang dihinggapi rasa
sombong dan merasa besar, yang ternyata begitu kecil bagikan setetes air di
tengah lautan. Ku pejamkan mata. Berharap bertemu dengan sumber “sejuk” itu.
Sejenak aku menyelam pada bathin yang terlanjur keruh karena amarah, dan ingin
ku jernihkan dengan nama-Nya. Aku pun seolah bertemu dengan-Nya, meski hanya
melalui firman-Nya. Dia berfirman “Allah tempat bergantung segala sesuatu”. Aku
terhenyak dan menyengat bathinku yang tengah terlelap dalam keputusasaan.
Sepasang kaki ini pun kembali melangkah di tengah semrawutnya kehidupan fana
ini. Meski seolah separuh jiwaku pergi……..
0 komentar:
Posting Komentar