Setiap
manusia pasti mendambakan kehidupan yang berkecukupan. Karena dengan kehidupan
model seperti ini, manusia tentunya akan bahagia. Ketika ia sakit maka ia
memilikin uang untuk berobat. Ketika anak merengek meminta uang bayaran
sekolah, kita pun sanggup memenuhinya. Dan lain sebagainya.
Banyak
cara untuk menuju hidup yang berkecukupan. Salah satunya adalah dengan bekerja.
Namun terkadang orang-orang mengacuhkan do’a. padahal do’a memiliki peranan
penting dalam kehidupan ini di samping usaha dan kerja keras. Salah satu do’a
itu adalah dengan shalat dhuha. Mungkin ada yang familiar dengan shalat khusus
seperti ini. Bahkan ada guyonan unik mengenai shalat ini. Salah seorang kawan
dan guru saya menyebut shalat ini shalat ekonomi ketika masa sekolah dulu, hehe.
Kenapa disebut demikian? Karena ketika orang yang sedang kesulitan ekonomi,
selain tetap berusaha, ia dianjurkan melakukan shalat dhuha. Padahal waktu di
pesantren itu kesulitan ekonomi saya cuma karena kiriman uang dari orang tua
belum juga tiba atau uang yang sudah menipis sebelum datang “tanggal muda”,
hehe. Namun ajaibnya, setiap selesai shalat dhuha itu, ada saja rezeki yang
“nyamperin”. Bisa itu dengan tiba-tiba teman mentraktir makan di warung ^-^,
dll. Padahal jika di telusuri lebih lanjut, shalat dhuha memiliki banyak
fadhilah (keutamaan) selain sebagai “pelicin” rezeki. Keutamaan itu seperti
yang saya dapatkan dari beberapa hadits yaitu:
1.
Diriwayatkan oleh imam
Turmudzi.
َمنْ حَافَظَ عَلىَ شُفْعَةِ الضُّحَى رَكْعَتَى الضُّحىَ غُفِرتْ
ذُنُوْبُهُ وَاِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اْلبَحْرِ
“Barangsiapa
yang menjaga baik-baik shalat dhuha dua rakaat, ia diampuni dosa-dosanya
meskipun sebanyak buih di samudera”
2.
Ternyata selain kita
disunnatkan untuk melakukan sedekah dengan harta, kita pun diwajibkan untuk
sedekah atas tubuh kita sendiri. Sedekah itu berupa dzikir. Dalam hal ini, Imam
Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Dzar r.a, yang menuturkan bahwa
Rasulullah saw bersabda:
يُسَبِّحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى اَىْ عَدْوٍ مِنْ اَحَدِكُمْ صَدَقَةً
فَكُلُّ تَسْبِيْحَةٍ صََدَقَة وَكُلُّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيْلَةٍ
صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةٌ وَامْرٌ بِاْالمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ
وَنَهْيٌ عَنِ اْلمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيَجْزِئٌ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ
تَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Setiap
pagi semua anggota badan masing-masing dari kalian wajib disedekahi. Setiap
kali tasbih adalah sedekah, setiap satu kali tahmid adalah sedekah, setap satu
kali tahlil adalah sedekah dan setiap satu kali takbir adalah sedekah. ‘Amr
ma’ruf pun sedekah dan mencegah kemungkaran pun sedekah. Semua itu terpenuhi
dengan dua rakaa’at shalat dhuha”
3.
Salah satu fadhilah shalat
dhuha adalah tercukupinya kebutuhan kita pada hari itu. dan orang tersebut
menjadi tanggungan Allah swt. Imam Turmudzi meriwayatkan hadis dari Abu Dzar
r.a, hadis ini merupakan hadis qudsi, yaitu:
يَا اَبْنَ اَدَمَ لَا تَعْجِزْنِى مِنْ اَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ اَوَّلِ
النَّهَارِ كُفُّكَ اَخِرَهُ
“Hai anak Adam janganlah kalian tidak menyangka Aku tidak
memberi imbalan atas shalat dhuha empat rakaat di pagi hari, engkau akan
Kucukupi di sore hari”
Pada hadis ketiga saya tertarik
dengan kata “akan Kucukupi” kebutuhan kita di sore hari. Sadarkah sobat
sekalian bahwa pentingnya rasa “cukup” dalam diri kita? ketika kita merasa
cukup khusus dalam hal rezeki yaitu dengan terpenuhinya segala kebutuhan sandang,
pangan, dan papan kita, maka cukuplah hidup kita. kecukupan bukan berarti kita
harus memiliki gaji atau penghasilan puluhan juta atau miliaran rupiah setiap
bulannya. Lihatlah para koruptor yang masih berlenggang di negeri ini. Meski
mereka sudah menjadi pejabat, pegawai instansi kelas atas dengan gaji di atas
rata-rata, tetap saja mereka berperilaku korup. Bukankah para koruptor itu
belum cukup alias belum puas atas apa yang sudah mereka miliki. Sehingga dengan
penghasilan “halal” yang mereka miliki, mereka masih juga mengjear uang yang
seharusnya bukan milik mereka. Sehingga melalui tulisan singkat ini, semoga
pembaca semua mendapat kecukupan atas segala kebutuhannya dan terhindar dari
sifat yang tidak pernah puas alias tidak bersyukur atas apa yang sudah
diperoleh… amiiiin…
Mengenai
tatacara shalat dhuha, shalat ini dilaksanakan pada saat matahari terbit hingga
bergeser ke arah barat. Dari yang diajarkan guru saya, bahwa rakaat pertama
membaca surat Asy-Syams dan rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha. Tapi itu
terserah sobat sekalian. Intinya jangan sampai suatu ibadah mempersulit kita,
ok!
Setelah
membaca salam, bacalah do’a berikut ini:
اَلَّلهُمَّ اِنَّ
الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَاْلبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَاْلجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوّةَ
قُوَّتُكَ وَاْْلقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَتَ عِصْمَتُكَ اَلَّلهُمَّ اِنْ
كَانَ رِزْقِ فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ
فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ
وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ
وَقُدْرَتِكَ اَتِنِى مَا اَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma inna dhuha-a dhuha uka.
Wal baha-a baha uka. Wal jamaa la jamaa luka wal quwwata qudrotuka wal ‘ishmata
‘ishmatuka. Allahumma in kaana rizki fissama-I fa anzilhu wa in kaana fil ardi
fa’akhrijhu. Wa in kaana mu’siron fayassirhu. Wa in kaan haraaman fatohirhu. Wa
in kaana ba’idan faqaribhu. Bihaqqi dhuhaika wa bahaika wajamaalika wa
quwwatika wa qudrotika aatinii ma ataita ibadaka shshalihiin
Artinya: “ ya Allah sesungguhnya
waktu dhuha adalah waktu-Mu. Dan keagungan adalah keagungan-Mu. Kebagusan
adalah kebagusan-Mu. Dan kekuatan adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan adalah
kekuasaan-Mu. Dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah jika rizki kami
berada di atas langit, maka turunkanlah. Jika di dalam bumi, maka keluarkanlah.
Dan jika sulit, maka mudahkanlah. Dan jika haram, sucikanlah. Dan jika jauh, maka
dekatkanlah. Dengan hak waktu dhuha-Mu, keagungan-Mu, kebagusan-Mu,
kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Berikanlah aku atas apa-apa yang telah Kau berikan
kepada hamba-hamba-Mu yang shalih”
Demikian
uraian posting saya kali ini. Namun, perlu di catat juga bahwa di samping
shalat dhuha, tetap berusaha dan bekerja keras untuk kehidupan yang lebih baik.
Semangat 45!!
0 komentar:
Posting Komentar