Setiap
manusia pasti mendambakan kehidupan yang berkecukupan. Karena dengan kehidupan
model seperti ini, manusia tentunya akan bahagia. Ketika ia sakit maka ia
memilikin uang untuk berobat. Ketika anak merengek meminta uang bayaran
sekolah, kita pun sanggup memenuhinya. Dan lain sebagainya.
Banyak
cara untuk menuju hidup yang berkecukupan. Salah satunya adalah dengan bekerja.
Namun terkadang orang-orang mengacuhkan do’a. padahal do’a memiliki peranan
penting dalam kehidupan ini di samping usaha dan kerja keras. Salah satu do’a
itu adalah dengan shalat dhuha. Mungkin ada yang familiar dengan shalat khusus
seperti ini. Bahkan ada guyonan unik mengenai shalat ini. Salah seorang kawan
dan guru saya menyebut shalat ini shalat ekonomi ketika masa sekolah dulu, hehe.
Kenapa disebut demikian? Karena ketika orang yang sedang kesulitan ekonomi,
selain tetap berusaha, ia dianjurkan melakukan shalat dhuha. Padahal waktu di
pesantren itu kesulitan ekonomi saya cuma karena kiriman uang dari orang tua
belum juga tiba atau uang yang sudah menipis sebelum datang “tanggal muda”,
hehe. Namun ajaibnya, setiap selesai shalat dhuha itu, ada saja rezeki yang
“nyamperin”. Bisa itu dengan tiba-tiba teman mentraktir makan di warung ^-^,
dll. Padahal jika di telusuri lebih lanjut, shalat dhuha memiliki banyak
fadhilah (keutamaan) selain sebagai “pelicin” rezeki. Keutamaan itu seperti
yang saya dapatkan dari beberapa hadits yaitu: